Jakarta - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengklaim 80% produk pakaian bermerek global telah dibuat di dalam negeri. Hal ini sejatinya menunjukan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia diakui dunia.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum APi Ade Sudrajat kepada detikFinance, Jumat (8/3/2013).
"Mark and Spencer, Mango, Zara, itu sebagian besar dibuat di Indonesia, bahkan sekitar 80% merek dunia dibuat di Indonesia. Merek China ada, merek Korea ada," ungkap Ade.
Ia mencontohkan, produsen pakaian di Indonesia tersebut banyak menerima pesanan dari para pemegang merek terkenal di dunia. Misalnya produk Zara pun memproduksi pakaiannya di Kamboja, China, dan negara lainnya selain Indonesia.
"Pemegang merek-nya asalnya dari Spanyol, jadi dia sistem-nya OEM (original equipment manufacturer) kalau di kita," ujar Ade.
Saat ini, lanjut Ade, ada 3.000 perusahaan tekstil dan pakaian jadi di Indonesia. Sebanyak 50% diantaranya berorientasi pada ekspor, sebagian besar dari perusahaan tersebut memproduksi merek-merek ternama.
"Banyak pusat produksi di kita, di Bandung, Bekasi, Bogor, banyak di kita. Ekspor kita tahun lalu sampai US$ 13 miliar," pungkasnya.
Seperti diketahui, produk pakaian Zara sebagian dibuat di pabrik tekstil yang berlokasi di Desa Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah. Pakaian Zara dibuat oleh PT. Sri Rejeki Isman (Sritex) yang dimiliki oleh HM. Lukminto.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum APi Ade Sudrajat kepada detikFinance, Jumat (8/3/2013).
"Mark and Spencer, Mango, Zara, itu sebagian besar dibuat di Indonesia, bahkan sekitar 80% merek dunia dibuat di Indonesia. Merek China ada, merek Korea ada," ungkap Ade.
Ia mencontohkan, produsen pakaian di Indonesia tersebut banyak menerima pesanan dari para pemegang merek terkenal di dunia. Misalnya produk Zara pun memproduksi pakaiannya di Kamboja, China, dan negara lainnya selain Indonesia.
"Pemegang merek-nya asalnya dari Spanyol, jadi dia sistem-nya OEM (original equipment manufacturer) kalau di kita," ujar Ade.
Saat ini, lanjut Ade, ada 3.000 perusahaan tekstil dan pakaian jadi di Indonesia. Sebanyak 50% diantaranya berorientasi pada ekspor, sebagian besar dari perusahaan tersebut memproduksi merek-merek ternama.
"Banyak pusat produksi di kita, di Bandung, Bekasi, Bogor, banyak di kita. Ekspor kita tahun lalu sampai US$ 13 miliar," pungkasnya.
Seperti diketahui, produk pakaian Zara sebagian dibuat di pabrik tekstil yang berlokasi di Desa Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah. Pakaian Zara dibuat oleh PT. Sri Rejeki Isman (Sritex) yang dimiliki oleh HM. Lukminto.