Jumat, 08 Maret 2013

Marubeni Jepang Berniat Buka Pabrik Mesin Tekstil di Indonesia



Jakarta - Perusahaan asal Jepang Marubeni berniat membangun pabrik mesin tekstil di Indonesia. Rencana ini sangat cocok dengan keinginan pemerintah yang tengah melakukan revitalisasi (peremajaan mesin) industri tekstil.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat usai melakukan pertemuan dengan pihak Marubeni, di Kantor Kementerian Perindustrian, Rabu (16/1/2013).

"Mereka melakukan investasi untuk mesin. Saya membutuhkan, karena ada 1.500 pabrik tekstil disini yang akan direvitalisasi," kata Hidayat.

Pihaknya akan mendorong dan berupaya untuk merealisasikan minat investasi dari perusahaan yang juga bergerak di bidang pembangkit listrik ini. Walaupun belum diketahui kapan waktu pastinya Marubeni akan berinvestasi.

"Saya sangat tertatrik. Dan saya katakan ini adalah bidang yang saya tekuni. Dia bersedia dan mau follow-up dengan Pak Budi (Dirjen IUBTT Kemenperin)," kata Hidayat.

Selain itu, perusahaan besar ini pun kan menjajaki pembangunan galangan kapal di Indonesia. Hidayat menjelaskan, saat ini Indonesia memiliki 220 galangan kapal. Jumlah tersebut tak mampu memenuhi permintaan dan perawatan kapal di dalam negeri.

"Terus shipping, karena dia adalah satu produsen mesin kapal terbesar. Indonesia dalam 5 tahun ini sudah 11.000 kapal, shipyard-nya (galangan kapal) 220. Nggak bisa melayani 11.000 kapal. Jadi kita minta dia melakukan kegiatan disini dan akan menggandeng mitra lokal," katanya.

Hidayat menjelaskan, Marubeni pun akan mengekspansi (perluasan usaha) bisnisnya yang telah ada Indonesia. Saat ini perusahaan tersebut akan menjajaki industri geothermal.

"Di Cirebon 600 MW mereka sudah selesai, mereka sekarang masuk di Geothermal, dan kejar penambahan 1000 MW, mereka siap investasi," katanya.

Sementara itu, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Budi Darmadi mengatakan, minat perusahaan-perusahaan tersebut untuk berinvestasi di Tanah Air adalah karena Indonesia memiliki pasar yang menjanjikan, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil. "Mereka dua-duanya lihat Indonesia future-nya cerah, saya melihat sustainability growth itu stabil. Sehingga mereka mau invest jangka panjang," ungkapnya.

Saat ini, Marubeni fokus pada lima bisnis utama di Indonesia, yaitu pulp and paper, pembangkit listrik, lahan industri, transportasi dan pertanian.

Zulfi Suhendra - detikfinance

Tidak ada komentar:

Posting Komentar