Senin, 31 Oktober 2011

Spinning technologies give prominence to energy saving and productivity

Nowadays, with the growin energy and raw material prices, spinners are finding their ways to stay competitive and even to survive. One of the preferred ways is to save energy. Spinners are becoming increasingly more attentive to the energy requirements per kilogram of yarn produced, which makes energy savings one of the key criteria for their equipment choices.



The massive pressure has compelled textile manufacturers from around the world to boost their productivity in ways that are eco-friendly and sustainable. In discussing German textile machinery makers' exhibiting at ITMA 2011, VDMA Textile Machinery Association said in a recent press release that ecological design and energy efficiency are the subjects to which the textile sector is increasingly confronted both by legislation and by customers' requirements. The association, however, stressed that today, more than ever many new technical solutions are considered with regard to their ecological efficiency.

Germany is one of the major spinning machinery exporters. According to VDMA Textile Machinery Association, during January to June of this year, Germany exported spinning machinery amounting to 640 million euros, which registered a significant year-on-year increase of 61%. This has manifested how eager spinners are to enhance their competitiveness by employing the cutting-edge spinning technology.

Persyaratan untuk hasil optimum antara ring dan traveller


Geometri spinning dari mesin spinning harus disesuaikan dengan benang yang diproduksi.  Dengan memodifikasi beberapa parameter dibawah ini, maka hasil yang diharapkan mungkin bisa tercapai.

Yang terpenting adalah centering daripada spinning ring, anti balooning, dan snail wire terhadap spindle.
Hal ini akan menjamin (diiringi dengan jalur benang di mesin yang baik dan ketepatan pemilihan travellers) benang yang bagus.

Setting snail wire
-          Jarak dari ujung paling atas cop dengan snail wire = 1,5 sampai 2 x Ø medium cop

Anti balooning
-          Cara menentukan diameter anti balooning = Ø flange ring + 2mm
-          Jarak antara ring rail dengan anti balooning (ring rail berada di posisi start = 2/3 dari jarak ring rail ke snail wire.

Spinning Ring / flange ring
-          Menentukan spinning ring (flange ring)  Ø = maksimum 1/5 dari panjang  cop (kecuali untuk benang filamen), lihat tabel dibawah :





-          Posisi flange ring yang benar – benar horisontal dan penempatan yang tidak goyah.
-          Setting yang benar dari traveller cleaner.

Minggu, 30 Oktober 2011

Industri Tekstil Belajarlah dari Korea

 Para pelaku industri tekstil dan desainer Indonesia harus banyak belajar dari rekan mereka dari Korea dalam hal desain dan pemasaran tekstil. 

Ketua Kongres Internasional Tekstil dan Kostum 2011 Biranul Anas Zaman di Bandung, Senin (24/10), mengatakan saat ini industri tekstil Korea adalah yang paling pesat perkembangannya dan mereka gencar mengembangkan segala aspek mulai dari tekstil, musik, hingga perfilman. 

Pernyataan tersebut diungkapkan dalam pembukaan Costume Exhibition (pameran kostum) yang digelar selama 3 hari di Lawangwangi Sciences and Art Estate, Bandung. Dalam pameran kostum ini saja dari 80 karya yang terkumpul, 60 di antaranya adalah karya para desainer dari Korea. 

Sabtu, 29 Oktober 2011

Batik, the Traditional Fabric of Indonesia

It would be impossible to visit or live in Indonesia and not be exposed to one of the country's most highly developed art forms, batik. On your first visit to a batik store or factory you will undoubtedly experience an overwhelming stimulation of the senses - due to the many colors, patterns and the actual smell of batik. Only through repeated visits and a bit of study will the types of designs and their origins become apparent.
The word batik is thought to be derived from the word 'ambatik' which translated means 'a cloth with little dots'. The suffix 'tik' means little dot, drop, point or to make dots. Batik may also originate from the Javanese word 'tritik' which describes a resist process for dying where the patterns are reserved on the textiles by tying and sewing areas prior to dying, similar to tie dye techniques. Another Javanese phase for the mystical experience of making batik is “mbatik manah” which means “drawing a batik design on the heart”.

Jumat, 28 Oktober 2011

USTER Statistic for Twist Measurement


Apabila ada yang perlu USTER Statistic mengenai Twist, bisa download via link dibawah ini :
http://www.mediafire.com/?74orwz9191lggv5
Semoga berguna bagi rekan-rekan semua.

Intelegent cleaning : WASTECONTROL


Inovasi eksklusif kelas dunia dari Trützschler memberi anda akses utilisasi bahan baku yang optimum : sensor waste WASTECONTROL BR-WCT dengan dikoneksikan ke cleaner CLEANOMAT.  Alat ini adalah pengukur optikal yang menyatakan kualitas waste dan secara otomatis menyesuaikan cleaner dengan cara tertentu sehingga pembersihan optimal bisa didapat dengan kehilangan serat yang baik diminumalkan.


Savio Polar E, Polar I LDS, Sirius TFO, Flexirotors3000

Pada ITMA 2011 di Barcelona, perusahaan Italia Savio Macchine Tessili SpA menampilkan mesin windernya yaitu Polar E dan Polar I DLS, serta Sirius twister lalu terdapat rotor spinning frame mereka Flexirotors 3000.
Polar E adalah mesin winder otomatis dengan sistem feeding bobbin otomatis dan doffing package otomatis. Bobbin dari ring spinning langsung diletakan didalam wadah penampung dan masing-masing ditempatkan di flexitary (bobbin peg) untuk ditransfer ke bagian persiapan.  Setiap bobbin yang ditempatkan flexitary secara otomatis dipindahkan ke “bagian penemu benang”.  Bagian ini berfungsi menyiapkan bobbin untuk proses penggulungan, dan semua proses tersebut diatas dibuat otomatis dan disebutkan oleh Savio “Operator free”.

Kamis, 27 Oktober 2011

Kapas (dari bahasa Hindi kapas, sendirinya dari bahasa Sanskerta karpasa[1]) adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium (biasa disebut "pohon"/tanaman kapas), tumbuhan 'semak' yang berasal dari daerah tropika dan subtropika. Serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil. Serat itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain. Produk tekstil dari serat kapas biasa disebut sebagai katun (benang maupun kainnya).
Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 10% dari berat kotor (bruto) produk hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam (lilin), dan lain-lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimer selulosa murni dan alami. Selulosa ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan, daya tahan (durabilitas), dan daya serap yang unik namun disukai orang. Tekstil yang terbuat dari kapas (katun) bersifat menghangatkan di kala dingin dan menyejukkan di kala panas (menyerap keringat).