Jumat, 23 Desember 2011

Drawing Frame


INTRODUCTION:
Drawframe
is a very critical machine in the spinning process. It's influence on quality, especially on evenness is very big.If drawframe is not set properly, it will also result in drop in yarn strength and yarn elongation at break.The faults in the sliver that come out of drawframe can not be corrected . It will pass into the yarn.
The factors that affect the yarn quality are
  • the total draft
  • no of drawframe passages
  • break draft
  • no of doublings
  • grams/meter of sliver fed to the drawframe

Serat poliester

Polyester fiber, adalah serat sintetik yang terbuat dari hasil polimerisasi etilen glikol dengan asam tereptalat melalui proses polimerisasi kondensasi. Hasil polimerisasi berupa chip atapun polimer leleh, yang kemudian di lakukan proses spinning untuk membentuk fiber. Pembentukan fiber dilakukan dengan temperatur di atas titik leleh polyester, dengan bantuan gear pump yang menentukan ukuran fiber yang keluar melalui spinneret. Spinneret disini akan menentukan cross section atau bentuk dari fiber yang diinginkan, seperti bulat, segitiga, dan lain-lain.

Chip bahan polyester
Selanjutnya ribuan helai serat panjang ini disatukan dan ditarik serta diletakkan di dalam can. Serat-serat dari bebarapa can kemudian ditarik (draw) bersama sama sehingga didapatkan serat dengan ketebalan tertentu biasanya dinyatakan dengan satuan denier. Pada proses peregangan ini diberikan spin finish oil yang berfungsi mengurangi elektro statik yang terjadi pada saat serat polyester diproses pada mesin mesin pemintalan berikutnya. Setelah melalui proses peregangan selanjutnya masuk ke proses crimping.





Kamis, 22 Desember 2011

Drafting arrangement

In most spinning mills today, the first intermediate product is a card sliver. It contains about 20 000-40 000 fibers in cross-section.
This number must be reduced in several operating stages to about 100 in the yarn cross section. The reduction can be effected in two ways:

    • ·         through the draft, i.e. the distribution of an approximately constant total number of fibers over a greater length of the product ; or
    • ·         through elimination of fibers (loss) into waste (p).
    Elimination is not an intentional reduction of the number of fibers but arises as an unavoidable side effect of the necessity for cleaning; it occurs in the blowroom, in carding, and in combing. (Fiber loss is intentional in combing, as the aim is to remove short fibers.)
    However, since drafting takes place simultaneously here, the term “attenuation” is used. This is defined by:
    Attenuation = Draft \times \frac {100}{ \left(100 -p \right)}
    p is the waste percentage.

    Rabu, 07 Desember 2011

    RIETER Customer Day at PT. Embee Plumbon Textile, Cirebon


    PT. Embee Plumbon Textile
    Pada tanggal 1 Desember 2011, RIETER melalui PT. Cosa Indonesia sebagai agennya mengadakan open day di PT. Embee Plumbon Textile, Cirebon.  Acara ini berlangsung mulai pukul 10.00 ~ 15.00, dengan menunjukan mesin Air Jet Spinning RIETER J-10.
    Embee masuk di dunia tekstil dunia pada tahun 1972 dan saat ini merupakan perusahaan vertikal dengan fasilitas ada di 7 negara, meproduksi benang, kain dan garment.  Dengan jumlah karyawan lebih dari 15000 orang membantu Embee menjadi leader di industri tekstil.  Pabrik Embee terletak di Indonesia, Philipina, India, Mesir dan UAE.
    PT. Embee di Cirebon ini mempunyai kapasitas produksi 80 ton benang polyester/cotton, CVC, Rayon 100%, Polyester 100%, dan Cotton Combed. Yang juga memproduksi 1 juta meter per bulan  kain griege dari T/C dan CVC.